Tailgating adalah cara berkendara di jalan raya dengan cara mengekor kendaraan yang berada di depan dengan sangat dekat, yang hampir dipastikan mustahil bisa menghindar bila kendaraan di depannya berhenti mendadak.
Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, tindakan ini dianggap melanggar hukum dan dapat dikenakan sangsi denda (di negara bagian Washington, orang yang terbukti melakukan tailgating dikenakan denda $124).
Beberapa alasan orang melakukan tailgating:
1. Tidak disengaja.
Tailgating bisa saja terjadi tanpa kesadaran dari si pengendara. Bisa saja ia melamun dan tiba-tiba saja kendaraannya sudah sangat dekat dengan kendaraan yang di depannya.
2. Disengaja.
Bentuk tailgating yang disengaja disebut slipstreaming, suatu teknik yang digunakan orang-orang agar bisa irit bahan bakar. Istilahnya ngetrendnya adalah "Draft-Assisted Forced Auto Stop" (atau D-FAS). Cara melakukan D-FAS adalah dengan mematikan mesin dan posisi gigi dinetralkan saat mobil menggelinding di belakang kendaraan besar. Keuntungannya adalah untuk mengurangi efek tahanan angin dari depan sehingga penggunaan bahan bakar bisa ditekan. Tetapi tindakan ini sangatlah berbahaya, karena begitu kendaraan di depan berhenti mendadak, kekuatan rem ketika diinjak tidak akan sekuat saat mesin hidup apalagi pada mobil-mobil tua. Hal yang sama juga terjadi pada powersteering, daya kerjanya yang berasal dari mesin akan hilang. Kalau sudah begini kecelakaan tidak akan bisa dihindarkan.
3. Tailgating bisa terjadi dengan bentuk yang lain.
Misalnya ada orang yang ingin meminta jalan kepada kendaraan yang sedang berjalan pelan di depannya dengan cara mendekatkan bempernya ke bemper belakang mobil yang di depannya, disertai dengan kedipan-kedipan lampu jauh dan klakson. Tailgating seperti ini bisa membahayakan si tailgater kalau kendaraan di depannya lebih besar misalnya bis besar atau truk trailer. Kecelakaan mudah terjadi kalau truk trailer tiba-tiba harus mengerem mendadak karena menghindari pejalan kaki atau ada lampu merah.
Nah bagi para rider, dianjurkan juga untuk tidak melakukan tailgating. Apalagi kalau sampai terpengaruh pada ucapan sesama rider "it is not about how fast you can go but how close you hit the brake". Kalau kita terlatih sih tidak masalah, tetapi kalau kita hanya rider harian dan tidak terlatih ya mending jangan coba-coba. Kecuali kalau punya banyak uang untuk berobat dan tidak nyusahin orang. Tapi apapun alasannya tailgating itu berbahaya (dan bakal menyusahkan keluarga).
Berikut tips apabila rider sedang berjalan dalam kecepatan normal di belakang mobil:
1. Jarak antara rider dengan kendaraan di depan adalah minimal satu mobil untuk kecepatan 60km/jam (asumsi panjang mobil sekitar 3-4 meter).
Kalau mau mengikuti teori safety riding adalah harus berjarak minimal 2 detik dari kendaraan di depan. Satu detik untuk membaca situasi (kalau kendaraan depan tiba-tiba rem mendadak), satu detik sisanya untuk memilih apakah ingin mengerem atau menghindar. Ingat, dua detik adalah waktu minimal. Lebih lama lagi berarti lebih baik.
2. Posisikan motor di ban belakang kiri atau ban belakang kanan dari mobil/bis/truk di depan.
Mobil di depan cenderung menghindarkan bannya (dan velgnya) dari halangan2 di jalan (tetesan oli, air, lubang, batu, binatang dll). Yang lebih pas lagi adalah memposisikan motor sedikit lebih keluar dari ban kendaraan di depan agar rider mempunyai jarak pandang yang lebih jauh ke beberapa kendaraan di depan.
images: flhsmv.gov, activephysics-pvrhsd.wikispaces.com, goldberg25.com, 1.bp.blogspot.com, s2.hubimg.com